Rabu, 30 Januari 2013

Sekilas tentang Hymn


Istilah hymn adalah istilah yang tidak asing kita dengar karena dunia gereja reformed banyak memakai istilah ini. Apa itu hymn?  Hymn merupakan sebuah jenis lagu, yang secara spesifik ditulis dengan tujuan pujian, penyembahan ataupun doa.  Kata hymn berasal dari bahasa Yunani yaitu hymnos yang berarti lagu pujian. Dengan pengertian lain, hymn merupakan salah satu penghantar ibadah, atau juga bagian dari ibadah yang didalamnya terkandung pengertian tentang puji-pujian yang ditujukan kepada Allah. Disini jelas bahwa hymn awalnya dipakai dalam gereja-gereja.
Perkembangan awalnya hymn berasal dari 3 tradisi yaitu Mesir (the Egyptian Great Hymn to the Aten yang dikarang oleh Firaun Akhenaten), Hinduism (The Vedas) dan dari Yahudi (the Psalms).  Sedangkan dari Barat berkembang dari kebudayaan Yunani (The Homeric Hymns yang dikarang oleh penyair dari Alexandria bernama Callimachus.
Saat ini yang akan dibahas secara spesifik tentang hymn Kristen yang model awalnya berbentuk Mazmur dan bentuk puitis  lainnya (yang sering disebut dengan canticles) yang diambil dari Alkitab.  Hymn kristiani secara umum ditujukan untuk menyembah Allah, dengan tujuan utama yaitu pengenalan akan Yesus baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hymn kristiani seringkali ditulis dengan tema khusus dan tema musiman dan digunakan untuk hari-hari suci seperti natal, paskah, masa advent, lent, dan lain-lain.  Penulis hymn disebut sebagai hymnist atau hymnodist.  Di gereja injili, lagu-lagu tradisional barat masuk dalam golongan ini, sedangkan lagu-lagu baru digolongkan sebagai contemporary songs.  Pembedaannya lebih kepada gaya musiknya dan seringkali ini yang menjadi masalah klasik di gereja-gereja injili saat ini.  Beberapa penulis hymn terkenal adalah Charles Wesley, Fanny Crosby, Lina Sandell, Philip Bliss, Ira D.  Sankey,dan lain-lain. 
Kebanyakan gereja beraliran reformed atau injil  saat ini masih menggunakan lagu Hymn sebagai bagian dari ibadahnya dan juga aransemen musik dengan gaya modern sehingga dapat dinyanyikan dan dinikmati oleh semua kalangan. Namun beberapa mahasiswa memahami dengan pemahaman yang berbeda. Berikut penjelasan tentang asas hymn yang dibagi dalam berbagai keperluan, yakni :
1.   Hymn yang dinyanyikan sebagai tanda sukacita akan berita kebangkitan Kristus. Pola-pola hymne semacam berasal dari karya Santo Ephraim pada abad ke-4 di gereja tua Syria. 
2.  Hymn yang dikembangkan dan mencapai bentuk dalam gereja-gereja Latin. Pola ini dikembangkan oleh Santo Ambrosius pada akhir abad ke 4 Masehi. 
3.  Hymn yang dinyanyikan oleh gereja-gereja reformasi hasil terobosan dari Martin Luther. Pola ini menggunakan bahasa sehari-hari yang di mudah dipahami dan dinyanyikan oleh orang-orang karena melodi yang sederhana yang diambil dari lagu-lagu rakyat. 
4.  Hymn yang tumbuh secara khusus dalam gereja Inggris, yaitu gereja di luar reformasi Luther-Calvin.
Kita lihat bahwa hymne dulunya hanya dipakai sebagai ciri khas kristiani, tetapi sekarang hymn berkembang di Indonesia sebagai nyanyian yang tidak harus gerejawi. Seperti kita ketahui ada judul lagu-lagu Indonesia yang memakai kata hymn, misalnya : Hymne Pancasila, Hymne Guru, dan masih banyak lagi. Tetapi ini semua tidak mengeser pengertian kita tentang arti hymn yang sebenarnya yaitu pujian kepada Allah.
        Biasanya juga hymne kristiani berisi kata-kata yang diambil dari Alkitab, sehingga mengandung unsur teologis. Kata-kata yang sering digunakan dalam hymn banyak diambil dari kitab Mazmur, tak heran ada ratusan bahkan ribuan hymn yang diciptakan diambil dari kitab Mazmur. Untuk itu sebagai orang-orang kristiani kita perlu untuk memakai hymn sebagai dasar ibadah kita, supaya kita semakin mendapatkan makna teologis yang terkandung di dalamnya.

Oleh : Christian Reeve dan Ferry Maranatha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar