Kisah Para Rasul 3:1-10 Kisah Para Rasul 3:5-6
Banyak orang yang
mengatakan ‘kebetulan’ saat bertemu dengan orang yang lama tidak bertemu di
suatu tempat saat kita berjalan, atau bisa saja kitapun juga mengatakan
demikian tatkala sedang menerima berkat yang tidak terduga di saat kita
benar-benar membutuhkannya. Sesuatu yang kelihatannya kebetulan pun juga
termasuk dalam rencana Allah dan hal itu terkadang tidak kita sadari. Allah
memiliki maksud di setiap kejadian hidup yang kita alami supaya kita dapat
belajar akan kehendakNya yang mulia.
Petrus dan
Yohanes bertemu dengan seorang lumpuh sejak lahirnya bisa saja mereka
mengatakan bahwa hal itu juga kebetulan, orang yang sejak lahir tidak memiliki
pengharapan akan masa depannya itu berada dalam posisi yang sangat strategis
dalam Bait Allah karena orang-orang religius yang pergi beribadah disana dapat
memberikan sebagian dari miliknya sebagai wujud penghormatan kepada Allah. Namun
yang orang lumpuh ini butuhkan sebenarnya bukanlah materi yang dapat
mencukupkan kebutuhan sehari-harinya secara sementara saja, lebih dari itu
pemulihan dan kebahagiaan kekal. Jika Petrus dan Yohanes tidak peka akan
keberadaan orang lumpuh ini bisa dipastikan mujizat kesembuhan ini tidak
terjadi.
Petrus dan
Yohanes memang tidak memiliki materi yang cukup memuaskan pengemis secara
duniawi (ay.6) tapi mereka menunjukkan kekayaan yang berharga yaitu seorang
Pribadi yang berkuasa untuk mengubah kehidupan orang lumpuh ini. Kedua murid Yesus
ini sudah mengalami kasih Tuhan yang luar biasa terlebih dahulu sehingga
hatinya tidak tahan untuk menceritakan siapa Kristus dan kasihNya itu. Mujizat
itu membuat orang lain heran (ay.10) karena sukacita itu disaksikan oleh
orang-orang sekitarnya dan bisa jadi dengan kondisi yang dipulihkan, orang
lumpuh tersebut dapat melakukan pekerjaan lain yang lebih dari sekedar mengemis.
Tuhan bisa
memakai sesuatu yang kita anggap kebetulan itu untuk menyatakan rencanaNya, orang-orang
seperti apakah yang kita temui hari ini? semua dari mereka tidak ada yang tidak
membutuhkan Yesus. Kita mungkin tidak memiliki emas dan perak tapi apakah kita
memiliki hati yang meluap untuk memberitakan Injil dan menjadi saksiNya?
Mulailah dari hal kecil yang kita anggap kebetulan. Dari situlah Allah dapat
memakai kita sebagai perpanjangan tanganNya. Yunz
Suatu kebetulan pun bisa Tuhan pakai untuk
menyatakan rencanaNya.
Tulisan yang bagus dan memberkati, siip..
BalasHapus